oleh Tri Lego Indah pada 18 Februari 2011 jam 6:07
Ya Rasulullah
Kini tibalah detik yang bersejarah
Hari kelahiranmu yang ditunggu
Detik gemilang
Seluruh alam bergembira
Dengan kedatangan dirimu
Bagaikan rembulan mengambang
Membawa cahaya yang terang
Hapuslah segala kejahilan
Musnahkan segala kezaliman
Di sepertiga malam yang syahdu, usai bermunajat dengan Robbku, sayup-sayup ku mendengar lantunan merdu dari file musik di compieku untuk menemaniku terjaga setelah menggelar rokaat qiyamul lailku. Syair dari Hijaz yang membuat buliran bening tak kuasa jatuh menghangatkan pipiku mengingat tentangmu ya Rosulullah.
Ya Rosulullah kekasih Robbku...
Kehadiranmu menjadi pembuka cahaya terang di tengah kegelapan massa kejahiliyahan. Walau sudah berabad - abad lalu kau menyampaikan risalah, namun cahaya itu masih tetap terang hingga zaman ini. Alangkah wajib bersyukurnya diri ini hingga aku kini bisa menikmati indahnya hidup dalam naungan Islam. Islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa mu sebagai sosok penyampai risalah yang benar dan di ridhoi.
Ya Rosulullah ...
Walaupun belum pernah diri ini berjumpa denganmu ataupun mendengar dakwah langsung darimu namun melalui sirohmu kami menjadi tahu perjalanan hidupmu. Perjalanan hidupmu bagai lautan lepas yang membentang dengan kebeningan air yang kebiruan. Menyimpan pesona nan abadi dan alami, membuat kami tiada jemu menikmati dan menyelami karena pesonamu ya Rosulullah..
Ya Rosulullah Kekasih Robbku...
Kau adalah sebaik-baik makhluk yang Allah SWT hadirkan ke dunia. Kau sosok yang sesungguhnya wajib menjadi idola dan teladan. Bahkan Allah sendiri memberikan jaminan dalam firmanNya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21)
Ya Rosulullah, kau adalah sosok yang selayaknya senantiasa dirindukan dalam setiap tarikan nafas, dalam setiap gerak langkah keseharian kami. Sosok yang wajib untuk dapat kami teladani akhlakmu. Engkau terlahir dengan membawa kesempurnaan dan untuk menyempurnakan akhlak. Tiada yang engkau bawa kecuali peringatan-peringatan untuk menetapi jalan kebaikan dan kebenaran menuju sebuah cinta yang hakiki, yakni Mahabbah kepada Robbmu dan meng-esakanNya.
Ya Rosulullah Ya Habiballah....
Betapa tak ada yang mampu menandingi kemuliaan akhlakmu. Sejarah pun tak mengingkari betapa elok pekertimu. hingga salah seorang istri mu, A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak mu adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataanmu merupakan implementasi dari hawa nafsu, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian mu yang menggambarkan sosokmu yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada bandingannya.
Ya Rosullullah pribadi yang teramat agung...
Teramat agung pribadi mu ya Rasulullah, hingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlakmu hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak mu. Allah mengutusmu tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.
Semakin terenyuh hati ini melihat ketulusan hatimu dan keluhuran budimu. Kau tidak segan memberi makan dan menyuapi seorang pengemis yahudi buta yang senantiasa memperolokmu. Dengan penuh kasih sayang engkau selalu mendatanginya setiap pagi dengan membawakan makanan dan menyuapinya. Hingga akhirnya saat engkau wafat dan Abu Bakar menggantikan peranmu barulah sang yahudi sadar bahwa selama ini yang memberinya makan adalah Rosulullah yang selama ini ia hina-hina dan akhirnya sang Yahudi sadar dan bersyahadat dihadapan Abu Bakar.
Rosulullah, penutup para Nabi
Kau seorang manusia biasa, namun karena kebiasan-kebiasaanmu yang luar biasa menjadikan kami umatmu wajib untuk berittiba’ kepadamu. Tempaan langsung dari Robbmu membuat dirimu benar-benar terjaga dari segala huru hara dunia. Tiap-tiap segi kehidupanmu nampak jelas diliputi dan diwarnai oleh cinta dan bakti kepada Allah. Walaupun pertanggungjawaban yang sangat berat terletak di atas bahu mu, bagian terbesar dari waktu, siang dan malam kau pergunakan untuk beribadah dan berdzikir kepada Allah. Begitu lama kau berdiri dalam Sholat tahajjud sehingga kakimu menjadi bengkak-bengkak, dan istrimu yang menyaksikanmu dalam keadaan demikian menjadi sangat terharu. Sekali peristiwa Aisyah ra berkata kepadamu “Allah telah memberi kehormatan kepada engkau dengan cinta dan kedekatan-Nya. Mengapa engkau membebani diri sendiri dengan menanggung begitu banyak kesusahan dan kesukaran?” lalu kau pun menjawab “Jika Allah, atas kasih sayang-Nya, mengkaruniai cinta dan kedekatan-Nya kepadaku, bukankah telah menjadi kewajiban pada giliranku senantiasa menyampaikan terima kasih kepada Dia?”. Subhanalloh, kau benar-benar jauh dari sifat sombong yang biasa dimiliki anak manusia.
Ya Muhammad Kekasih Robbku....
12 Robiul Awal adalah hari lahirmu yang banyak diperingati di negeri kami. Seperti tahun-tahun sebelumnya perayaan maulid berlangsung di beberapa tempat, ada yang berlangsung sangat meriah namun ada pula yang berlangsung sederhana. Tapi, sungguh sangat miris, perayaan maulid dibeberapa daerah bahkan ada yang mengarah ke praktek syirik dengan dengan mengadakan sesajian dan melarungkannya ke laut dan lain sebagainya. Dibalik semua perayaan yang berlangsung tersebut ada hal yang paling penting yang seharusnya mampu kami maknai, agar perayaan itu bukan sekedar seremonial belaka. Seharusnya, peringatan maulid itu dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupanmu, mengingat kepribadianmu yang agung, mengingat misimu yang universal dan abadi, misi yang Allah SWT tegaskan sebagai rahmatan lil’alamin.
Bahkan Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, mengungkapkan bahwa:“Ketika kita berbicara tentang peristiwa maulid ini, kita sedang mengingatkan umat akan nikmat pemberian yang sangat besar, nikmat keberlangsungan risalah, nikmat kelanjutan kenabian. Dan berbicara atau membicarakan nikmat sangatlah dianjurkan oleh syariat dan sangat dibutuhkan”
Kesungguhan dalam mengikuti teladanmu secara utuh dalam mengarungi perjuangan hidup ini adalah kunci menuju kehidupan ummat yang lebih maju dan bermartabat di masa yang akan datang.
Ya Rasullah, engkau adalah rahmat bagi semesta alam, kebaikan dan keberkahanmu tidak hanya didapatkan oleh orang-orang yang semasa denganmu dan tidak pula berakhir dengan wafatmu. Syafa’atilah kami umatmu ini agar bisa masuk ke syurga yang dijanjikan Allah untuk umatmu.
Ya Allah tetapkanlah kami menjadi umat Muhammad
Agar terselamat
hidup di dunia yang fana
Kokohkan sabar dan taat
Jalani Qur’an dan sunnahnya
Agar terpeliharalah Iman dan Akhlak kami
Amin..
Bandar Lampung, 18 Februari 2011
ditulis dikeheningan sepertiga malam
At. 03.15 am
Tri Lego Indah FN
Seorang hamba yang mengharapkan syafaatmu di akhirat kelak
------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketentuan Lomba
Rasulullah adalah sosok tauladan umat muslim seluruh kepenjuru dunia.Karena itu dalam rangka Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW. Saya mengajak rekan-rekan mari mengekspresikan kecintataan kita pada rasulullah dalam even menulis surat cinta bertema: “SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH”. Naskah minimal 3 halaman. 1 naskah terbaik akan mendapatkan bingkisan buku dari saya. Dan semua naskah yang terkumpul akan kita terbitkan dalam proyek penerbit Indie. Even ini hanya lima hari, dimulai tgl 15 Februari – 20 Februari 2011. caranya: posting info lomba ini & publish naskah karya kamu ke FB dengan mentag Ady Azzumar.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan jejak ya setelah berkunjung :)