Saturday, July 30, 2011

Jum'at Cendol (24-Juni-2011)_Ceko Spy_

Tips-Tips Tipis-Tipis & Jurus-Jurus Rahasia Menulis Komedi

Jum'at Cendol (24-Juni-2011)

Pematerialistis: Ceko Spy

Judul: Tips-Tips Tipis-Tipis & Jurus-Jurus Rahasia Menulis Komedi



Baca dulu Ples Piksyen 100 kata (lebih dikit) ini:

Aku bingung harus memilih antara dua wanita yang mencintaikuh…

Dua wanita yang tak terikat hubungan nanah, mencintai seorang pria macho seperti akuwh. Mereka berasal dari dua keluarga dan dua alam yang berbeda.

Antara seorang perempuan lembut bernama Dyani atau sesosok lelembut bernama Nimas.

Apakah aku harus memilih Dyani, si perempuan berkulit halus? Atau Nimas si mahluk halus?

Aku mencintai Dyani si perempuan asal Bekasi, tapi aku selalu digoda Nimas si Bekas Seksi (maksudnya: dulu pernah seksi, sekarang udah enggak!).

Ini bukanlah Cinta Di Antara Dua Wanita…

Tapi…

Cinta Di Antara Dua Dunia…

Memilih antara Dyani dan Nimas seperti memilih antara Piksi dan Non Piksi.

Bagiku, Dyani adalah Piksi, sedangkan Nimas Non Piksi.



Catatan: PIKSI = Pintar-cantIK-sekSI

----------------------------------

Kalau udah setuju Ples Piksyen di atas lucu, mari kita lanjut. Buat yang menganggap enggak lucu, jangan dipaksain, nanti kecewa*) Karena lucu itu relatif, jadi saya membuat standarisasi lucu versi saya dengan membuat ples piksyen yang pernah saya tulis di komen postingan foto Saya, Nimas dan Dyani.

*)geje

Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk!!!



Saya tau bahwa teman-teman Cendolers semua akan penasaran setelah membaca judul di atas dan ngintip apa yang akan saya bagikan disini. Hihihi.



Sebelumnya saya minta maaf karena pada Jum’at Cendol dua minggu yang lalu waktu saya menulis materi “Asiknya Menulis Cerfet” dengan maksud iseng. Saya hanya berniat mengisi waktu kosong di kelas dan bikin sedikit kerusuhan tapi tetap rusuh yang bermanfaat. Buat yang kecewa karena pertanyaannya belum terjawab, silakan tanyakan lagi sekarang. Saat ini saya juga bisa disebut seorang SUKER. Bukan, bukan SUhu KERen, tapi… peruSUh KERen!;p



Dan sekarang pun saya ingin minta maaf kalau ada yang kurang berkenan, keberatan ataupun keringanan karena saya mengisi Jumat Cendol (lagi). Anggap saja saya lagi ngerusuh (lagi) di sela-sela kesibukan Para Suker dengan berbagai proyek kerennya, dari Buku Tribute To Bidadari Unyu kita Dinar Afta Cholifah, ujian Mid Semester, Persiapan Kemah Sastra dan persiapan terbit novel Super Cendol karya duet saya dengan Suker Donatus A Nugroho! HOREEEE!!!!! TEPUK TANGAN BUAT SAYAAA!! Mas Don gak usah ditepukin!



Ehem, ehem,

*serius lagi, benerin kacamata kuda*



Bek cu de topik,

Saya agak sedih ketika mendengar keluhan beberapa teman yang katanya tak bisa menulis komedi, tapi tiap komen dan berkomunikasi dengan tulisannya di FB selalu bikin ketawa,minimal senyum, maksimal ngakak bantal-guling.

Waktu mau nulis, kok ngeblank ya?



Nah, karena Bebep-bebepan Nimas Aksan sudah pernah membahas tentang mangaktifkan otak kanan, maka saya akan membahas bagaimana cara mengaktifkan otak sarap alias stress alias sinting atau bahasa halusnya: gelo!



Sebenarnya, tadinya saya agak ragu untuk membuka rahasia ini karena takut setelah saya buka rahasia menulis komedi ini, maka saingan saya akan semakin bertambah banyak. Bukan hanya Lonyenk Rap, Ambia, Cem Acem, Haris, Syekh Adi, Suhe, Oke Suderajat, atau Mas Hilman Hariwijaya, tapi semua cendolers yang berjumlah sekitar 1 juta kurang 600 facebooker ini. Tapi akhirnya saya putuskan untuk membuka aib ini dengan niat tulus ikhlas demi mendapat pahala dari Allah SWT. Amiin….

So, langsung saja: Cekodot:



Jurus 1. Kata-kata Lucu



1 C. (Bukan Raja Dangdut) Rima Irama

Yang jago bikin pantun kayak Nayottama Bhekti Candra, Angri Saputera atau Nisa Salwa pasti sudah terbiasa dengan membuat kata-kata dengan bermain-main rima yang berirama. Namun perlu diingat bahwa yang membuat jadi lucu bukan hanya rimanya, tapi rangkaian kata/kalimatnya!

Contoh:

- Ke toko besi beli palu,

ke toko baju beli kain

Kata orang Suhe Herman pemalu,

padahal sebenarnya malu-maluin!



- Satu titik dua koma,

Cem Acem jelek enggak ada yang punya



- Ada cowok minum cendol tengah malam,

ternyata dia cowok yang berkharisma

Di kelas cendol ada banyak ayam,

salah satunya Ayamury Karisma



- Buah jeruk, buah semangka,

Buah dukuh buah pepaya,

Buah salak, Buah sirsak

Buah kecapi, buah strawberry,



- Buah melon, buah kedondong,

Buah apel, buah pir,

Buah durian, buah nangka

Buah markisa, buah rambutan



Kata-kata berima tak hanya pantun, tapi kita juga bisa membuat satu paragrap berima yang lucu. Example:

Nama saya Ceko. Nama lengkap: Ceko Hendro Wibowo Kusumo Wijayanto Budimo Sukin, Mangkubumo Sunarto Paijo Leonardo Decaprio Hohoho Keren kan Bo?!



Atau kalimat seperti di bawah yang sebenarnya sudah cukup sering dipakai Para Penulis Komedi kebanyakan.

Oma Divin adalah seorang sekretaris narsis, lumayan manis, tapi kadang sinis, mungkin cita-citanya emang pengen jadi masinis, tapi malah jadi penulis. Kadang badannya bau amis, meskipun bukan orang Ciamis. Hobinya makan kismis dan suka cowok berkumis tipis dan benci sama cowok klimis tapi berdompet tipis.



Atau puisi ini:

Kita memilih pasangan harusnya berdasarkan proses yang selektif/ Mengaudisi ribuan para naïf/Menyisihkan ratusan jomblo pasif/Menyingkirkan puluhan hiperaktif/Memperkecil menjadi lima yang paling agresif/Mengeliminasi tiga besar yang sensitif/Dan akhirnya harus memilih satu dengan arif

Gak lucu ya? T_T



1 A. Plesetan, Plesiluman, Plehantu, Plejin dll

Meski gak wajib, tapi bagi saya main perosotan dalam menulis komedi hukumnya sunat muakad (sunat yang diwajibkan).

Plesetan peribahasa Mas Hilman Hariwijaya misalnya:

“Sedia payung sebelum hujan” jadi “Sedia dayung sebelum banjir” atau “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul” diperosotin jadi “Ringan sama dijinjing, berat sama difficult!” Menurut saya itu perosotan yang cerdas.

Selain plesetan judul, kata atau kalimat, memlesetkan nama tokoh, lirik lagu atau memparodikan cerita yang sudah ada juga sering mengundang senyum, tawa ataupun airmata dan darah. Contohnya banyak banget.

Pulau Hantu diplesetin Kang Iwok jadi Pulau Huntu, New Moon diplesetin Oben Cedric jadi New Emon, Maryamah Karpov jadi Maryam Mah Kapok atau Avatar diplesetin CDME jadi Ah, Fatal dan banyak lagi yang lainnya…



1 B. Singkat-singkatan Atau Singkat Beneran

Ini mungkin humor tingkat dasar. Tapi cukup ampuh untuk membuat pembaca tersenyum bahkan tertawa (tergantung kecerdasan Penulis dalam berkreasi membuat singkatan).

Misal:

CEKO adalah nama pena dari CEpi KOmara, seorang yang mengaku CURANMOR (luCU-RomANtis-huMORis) yang bercita-cita ingin jadi PENJAHAT (PENulis puJAan HATi), memiliki band bernama PARAMETEUR (PARA pengaMEn pasTEUR), sekarang tinggal di KAMBOJA (KAMpung BOJong koneng, Asli!).

Kalo contoh di atas kurang lucu, itu artinya saya kurang cerdas ;(

Nah, kalo udah cukup bisa dan terbiasa menggunakan jurus-jurus di atas, berarti sudah punya cukup bekal untuk menulis komedi, meskipun jurus-jurus itu enggak mutlak harus dikuasai.



Jurus 2. Tokoh-tokoh Lucu



Suka sama kepolosan akting Stephen Chow? Atau kelebayannya Jim Carrey? Yang lebih lokal mungkin suka sama Si Kabayan? Lupus? Atau Super Cendol? Atau si Choki?

(Eh, yang terakhir belum pada kenal ya? Tungguin aja nopelnya terbit :P)

Saya mengklasifikasikan beberapa kriteria tokoh atau karakter yang sering dipakai dalam cerita-cerita komedi



2 F. Tokoh Usil

Lupus yang suka makan permen karet, ngisengin orang, jail, tukang nyeletuk di kelas, ternyata malah disukai dan dikangenin pembaca. Tapi tokoh-tokoh badboy kayak si Usil ini biasanya harus diimbangi dengan kebaikan-kebaikannya. Misalnya suka bikin orang ketawa dengan tebakan-tebakan konyol, paras wajah yang tampan inceran cewek-cewek (kayak Sotoynya Boim Lebon di Story) atau seseorang yang sangat diandalkan orang-orang karena kecerdasannya.



2 E. Tokoh Polos atau Lugu

Saya sangat suka dengan kepolosan dan keluguan acting Stephen Chow di setiap filmnya. Ekspresi wajah yang menunjukkan biasa saat kakinya diludahi atau ketika ia menampar pipi seorang cewek yang minta disun saat lalat menghinggapi pipinya. Saya sering memakai tokoh lugu alias polos ini dalam novel-novel komedi saya dan terbukti suka bikin gemas pembaca. Contoh-contoh polos seperti ini biasanya sering kita temui pada karakter-karakter kartun/animasi seperti Spongebob yang sering bikin kesal Squidward dengan kepolosan tingkahnya.



2 D. Tokoh Lebay

Jim Carrey di film The Mask, Ace Pentura dll dengan raut muka dan sikap yang dibuat-buat berlebihan alias lebay bisa dijadikan salah satu tokoh utama untuk cerita komedi kita. Contoh lain adalah Fitri Tropica si Ratu Lebay. Ekspresi wajah, gerak tubuh dan nada bicaranya bikin kita gregetan sama tokoh yang lebay.

Fyi, Fitri Tropica yang mengawali karirnya sebagai Penyiar Radio Ardan, ternyata tinggal di daerah Bandung dekat tempat kerja saya di Pabrik PT Ayoe Indotama Textile atau nicknamenya: Ayotex! (Nickname Pabrik tempat kerja saya, bukan nickname Fitri Tropica!)



Jurus 3. Cerita Lucu



3 H. Ending Yang Mengejutkan

Kita sering membaca atau mendengar cerita humor yang klimaks kelucuannya ada di ending tak terduga. Misalnya ketika saya membuat tulisan berjudul “Dear MK” yang menjadi juara utama lomba blog di blogdetik.com. Saya membawa pembaca terhanyut dengan kata-kata romantis, puitis dan melankolis seolah sedang berbicara pada perempuan pujaan hati, padahal di akhir kalimat, inisial MK itu bukanlah nama orang, tapi singkatan dari Motor Kreditan.



3 J. Permainan kata atau kalimat yang jenius

Saat membaca cerita-cerita Pidi Baiq, saya sering menemukan beberapa kata/kalimat yang jenius dan lucu. Lucunya bukan lucu konyol, tapi justru lucu pintar.

“Isilah titik-titik dari peribahasa ini: Tong kosong … nyaring bunyinya”

Ternyata isi titik-titik itu adalah ‘kalau dipukul’.

Bener juga ya. Kalau tong kosong mana mungkin berbunyi nyaring kalau enggak diapa-apain?

Cari kata-kata umum (bisa dari peribahasa, motto atau apapun) yang sudah familiar di telinga orang, lalu ubah dengan memlesetkannya atau menyempurnakannya seperti contoh di atas.



3 G. Dialog Interaktif Yang Ngegemesin (kayak aku ^_^)

Dialog dua tokoh yang menggemaskan selain bales-balesan pantun atau main tebakan, bisa juga juga dengan pertengkaran adu omong/argument yang (sok) serius tapi becanda. Contoh dialog yang menurut saya lucu dalam cerpen Audisi Cinta:

”Yang... kalo boleh tau, kamu ngerokok nggak?”

”Nggak! Emang kenapa? Kamu nggak suka ya sama cowok perokok?” tanyaku heran karena topiknya keluar dari obrolan romantis kami.

”Nggak, aku cuman nanya aja. Tapi bener kan kamu nggak ngerokok? Jujur aja, aku nggak bakalan marah atau ngelarang kok, asal kamu terus terang.” terus terang aku nggak percaya dia nggak bakal marah.

”Ng... sebenernya aku perokok pasif yang cuman ikut-ikutan anak-anak aja. Aku ngerokok kalo lagi stress!” aku mencoba sedikit jujur meski agak takut.

”Oh...Boleh tau seberapa sering kamu stress? Kalo mo menghadapi UAN ya?”

”Ng... sebenernya aku tiap hari stres...” aku melanjutkan kalimatku ini dalam hati ’...karena ngeladenin kamu!’.

”WHAT?!!”



3 J. Konflik Yang Unik

Sebisa mungkin, latar belakang tokoh utama pun harus lucu. Saya pernah baca cerpen komedi yang latar belakang kehidupan tokohnya tragis: Orangtuanya mati dibunuh penjahat! Bukannya itu akan menodai genre komedi yang ditulisnya? Padahal bisa saja kan diganti dengan:

Kedua orangtuanya cerai. Ibunya yang seorang penjahit selingkuh dan kawin lagi dengan seorang penjahat!

Mengenai konflik yang unik, sering kita temui juga pada judul-judul cerita FTV misalnya “Cintamu Bau Jengkol,” mengisahkan kisah cinta dua sejoli yang salah satu tokoh utamanya jualan jengkol.



3 I. Perilaku Absud/Abnormal

Banyak yang terpingkal-pingkal dengan kelakuan Raditya Dika yang sarap abis. Misalnya mengusap mukanya dengan celana dalam, atau saat dia mencukur bulu keteknya dengan gunting pelentik bulu mata. Juga saat membaca keseharian Pidi Baiq yang di rumahnya terpasang kaca spion dengan alas an “supaya rumah lain tidak menyusul” atau saat televisinya diputar 45 derajat agar sejajar dengan posisi tubuhnya yang sering menonton tv sambil tiduran.

Semua itu adalah perilaku-perilaku tokoh yang lucu, bisa diselipkan dalam cerita komedi. Banyak yang bisa menulis kekonyolan-kekonyolan slapstick seperti Raditya Dika, tapi bagi saya agak susah untuk membuat cerita sekaligus perilaku abnormal yang membuat kita merenung dan berpikir. Bahwa ada makna tersembunyi di balik kekonyolan dan kejahilan si Tokoh Utama. Tokoh-tokoh, perilaku dan cerita komedi satir seperti itu bisa kita temui misalnya pada Nasrudin Hoja dan Abu Nawas, atau Serial Drunken-nya Pidi Baiq.



Sebenarnya saya masih mau menulis panjang-lebar, tapi setelah saya pikir-pikir lagi, kalau terlalu panjang ini akan menjadi sangat tidak lucu!

Saya bukan orang yang pandai dalam berteori. Saya enggak teoritis seperti Osama Bin Laden. Biasanya hanya menulis mengalir apa adanya dan mengambil cerita dari keseharian saya yang emang dasarnya suka nganeh, usil, jahil, ngupil dari sejak SMA. Jadi, mohon maaf kalau ada kekurangan dan tidak teoritis ya. Minimal, materi realistis ini bisa membuat teman-teman Cendolers tersenyum sedikiiit aja setelah beberapa hari terakhir kita bersedih dan menangis.

Jadi, saya sudahi saja sampai sini. Kalau tidak ada pertanyaan, mari kita langsung latihan!

Gimana?

Oke deh, karena enggak ada yang bertanya kita langsung latihan aja. Caranya. Pilih salah satu jurus yang ada pada materi di atas, lalu buat contohnya.

Misal, ingin membuat contoh dari plesetan, ketik kode 1 A spasi contoh plesetan klik ‘ENTER’. Atau mau buat contoh rima irama, ketik kode 1 C spasi kata-kata berima yang lucu dan seterusnya.

Selamat berlatih!!

*copas dari group :Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO)

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak ya setelah berkunjung :)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons