Saturday, July 30, 2011

Kado dari mak Yulli Riswati :)

Surat Berdarah Untuk Presiden dari Seorang BMI

oleh : Tri Lego Indah F N

Siapa yang tidak ingin diberi sebuah kado di hari kelahirannya. Pasti tidak munafik jika kita mengharapkannya. Terutama dari sosok paling istimewa di hati kita. Tak cuma anak-anak, sosok remaja bahkan dewasa pun masih mengangankan untuk diberikan sebuah kado ulang tahun. Namun, karena di keluargaku tidak ada tradisi demikian maka aku pun harus bisa nrimo untuk tidak mendapatkan kado setiap hari ulang tahunku. Hingga, terkadang hari lahirku pun aku bahkan tak ingat- tepatnya aku tak ingin mengingatnya.

Semenjak berkenalan dengan jejaring sosial berlambang huruf F atau yang akrab kita kenal sebagai fesbuk, maka aku pun kini memiliki friendlist sejumlah 4000an orang. Tentu saja yang akrab denganku tak lebih dari separonya saja. Karena, biasanya yang meminta pertemanan denganku karena aku mempersyaratkannya untuk men-tag note ketika aku menyelenggarakan lomba.

Aku yang mulai melirik dunia literasi sejak November 2010, tentu saja keranjingan untuk meminta pertemanan dengan para penulis baik senior maupun sesama pemula.

Hingga banyak yang mengira aku pun layaknya seorang penulis- padahal saat itu aku baru interest sebagai pembaca karya sastra. Hingga dengan “tega” mereka mensejajarkan aku dengan penulis senior sekaliber Riawany Erlyta, Naqiyyah Syam, Ady Azzumar dan Akhi Dirman Al Amin. Sebuah anggapan yang sangat tidak layak untuk aku sandang karena diriku masih sebatas penulis abal-abal yang baru belajar menggores pena. Namun, aku bersyukur karena dengan ini aku terus terpacu untuk bisa belajar agar kelak mampu menghasilkan sebuah karya layaknya penulis senior seperti mereka.

Di awal 2011 semangatku semakin terpacu. Beberapa event perlombaan menulis di facebook coba untuk ku ikuti. Dan alhamdulillah dalam beberapa event, naskahku terpilih untuk menjadi kontributor. Hingga banyak dari teman-teman baruku di facebook meminangku untuk request menjadi familly di list facebooknya.

Namun, jika teman-teman meminangku sebagai kakak-untuk diajak diskusi soal kepenulisan, maka aku pun juga meminang seseorang yang sejak lama mencuri perhatianku. Seorang BMI-Buruh Migran Indonesia asli Jember yang mencari peruntungan di Negeri Beton. Aku begitu tertarik saat satu persatu catatan fb nya ku sambangi dan ku telaah. Catatan yang sarat dengan kritik sosial- yang rasanya sangat tidak mungkin ditulis oleh seorang nakerwan yang kerap dilabeli berpendidikan rendah. Namun anggapan itu sangat tidak layak disematkan kepadanya.

Pilihan katanya dalam setiap baris-baris tulisan di note fbnya benar-benar layaknya kaum melek intelektual. Bahkan diriku yang katanya Agent Of Change- sesuai peranku sebagai mahasiswa yang katanya penggerak perubahan, nyatanya ‘cuek bebek’ dengan berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Dan aku lebih malu ketika tahu bahwa dirinya cukup aktif mengikuti event penulisan bahkan buah pena nya pun telah mejeng di berbagai antologi yang telah diterbitkan.

Sungguh, aku malu dengan dirinya. Bahkan aku tak habis pikir. Di sela kerepotannya sebagai tenaga kerja wanita (nakerwan) di sektor rumah tangga, tentunya tak ada waktu baginya untuk berkonsentrasi mengetikkan tuts tuts keyboard sekedar menulis beberapa baris kalimat. Namun ternyata dirinya mampu membuktikan bahwa dirinya sanggup melakukannya.

Kini persahabatan kami pun semakin akrab. Request familly yang ku ajukan padanya pun telah diterimanya dengan suka cita. Dan kini status kami bagai seorang ‘ibu’ dan ‘anak’ yang sudah sangat akrab. Hingga aku tak ragu untuk mencatutkannya di naskah lomba bertema long distance friendship. Dan naskah yang ku beri judul Mamak Dari Negeri Beton pun mampu menjadi 24 naskah pertemanan terbaik dari 300 an naskah yang terdaftar mengikuti event tersebut. Mak Yul, begitu aku kerap menyapanya. Seorang perempuan tangguh, pekerja keras, supel nan penuh kasih yang sangat aku sayangi.

Satu hal yang membuat air mataku tak berhenti untuk ku seka derai nya, ketika saat itu datang sebuah paket yang dikirim ekpedisi kepadaku. Awalnya aku sangat heran karena aku tidak melakukan pemesanan buku seperti biasa, ataupun jatah pengiriman buku bulanan dari Leutika untuk LRS. Dan yang membuatku bingung karena tidak ada nama pengirim di pembungkus paket. Hanya tertera namaku sebagai tujuan pengiriman.

Saat ku buka pembungkusnya, aku begitu tersentak. Subhanalloh, kata pertama yang sempat ku lafazkan saat membuka paket bingkisan tersebut. Sebuah buku setebal 400 halaman, bercaver merah darah membuatku tak sabar untuk menyelami lembar demi lembar kisah yang ada. Buku yang sedari dulu sangat aku inginkan untuk memilikinya sejak awal mula buku ini dilaunching Desember 2010 lalu. Dan pada 18 April 2011 datang sepucuk pesan singkat kepadaku:

“Gendhuk, mak gak bisa beri apa-apa di hari lahir genduk. Semoga hadiah kecil dari mamak sudah genduk terima ya. Walaupun belum tanggalnya mamak harap genduk suka menerimanya, maaf mak gak bilang sebelumnya. Sayang genduk selalu...”

Haru ku tak lagi bisa ku bendung. Begitu perhatian beliau terhadapku hingga rela menggunakan koceknya hanya untuk memberikan hadiah di hari ulang tahunku. Walaupun ulang tahunku masih 30 April nanti, namun kejutan indah ini sudah mampir kepadaku. Sebuah buku “Surat Berdarah Untuk Presiden” yang ditulis oleh para BMI Hongkong sebagai bentuk suara hati mereka terhadap perlakukan tidak memanusiakan mereka layaknya manusia. Membaca buku tersebut aku semakin tahu bagaimana kehidupan sebenarnya para BMI di sana. Dan akupun menjadi tahu betapa berat mak Yul dkk melakoni hidup di negeri beton sana.

Surat Berdarah Untuk Presiden yang dikirimkan mak Yul-BMI asal Jember ini menjadi sebuah kado terindah nan berkesan di hari lahirku tahun ini. Membuatku menjadi bersyukur karena berada di zona kenyamanan seperti yang kurasakan hingga kini.


Albarokah, 01042011

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan jejak ya setelah berkunjung :)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons