Sunday, October 2, 2011

Hari Silaturahim


Hari Silaturahim



Silaturahim : Memperpanjang Umur, Mempermudah Rizki, Menambah Wawasan dengan Shariing dan Diskusi

            Hari Silaturahim. Itulah yang saya lakukan sepanjang hari ini. Awalnya, saya hanya akan melakukan kopdar dengan anggota IIDN Lampung - Ibu-ibu Doyan Nulis Wilayah Lampung-sesuai dengan ‘janjian’ yang sudah disepakati di group. Dan itu memang sudah menjadi list agenda saya minggu ini. Tapi, tiba-tiba, ketika pagi tadi masih asyik fban, si Candra Cahyani Gani -temen saya, posting di dinding saya, kalau dirinya sedang berada di rumah salah satu sahabat kami berdua- Mei Dianita Awalnya sempat bingung, bukannya kemaren Candra bilang kalau dirinya full hari ini, tapi ternyata agendanya hari ini dipending!. Hoorayyy!, saya ikut kesenengan, nah lo, malah seneng. Hehe. Maka jadilah saya buru-buru mandi dan siap-siap untuk bisa menyusul silaturahim kesana (maksudnya nunggu dijemput Candra :D ).
            Sudah setahun rupanya saya tak bertemu lagi dengan Memey. Dan ini adalah pertemuan pertama lagi saya dengan dirinya, sejak dirinya pulang belajar dari negeri paman sam. Rindu sekali rasanya, menantikan perjumpaan kembali dengan dirinya. Sahabat yang cerdas, santun dan lemah lembut.
            Memey yang sekarang, masih sama dengan Memey yang dulu saya kenal. Tetap lemah lembut, santun, dan bersahaja. Dan hari ini, Memey terlihat sangat anggun dan menawan. Efek pengantin baru mungkin ya, jadi aura inner beautynya begitu terpancar. Hehehe.
            Tadi, ketika baru sampai di rumah Memey (Mei dianita, red), saya jadi agak kikuk, karena di sana lagi ada suami Memey, bang Hendry Gie Pratama. Tapi, lama-lama, akhirnya enak plus asyik pula beliau. Ngobrol punya obrol, ternyata sebelumnya saya sudah pernah bertemu dengan beliau. Haha, dan malunya saya, ternyata malah beliau yang inget duluan dengan saya, sewaktu ada agenda ONOFF beberapa waktu di UBL Darmajaya. Beliaulah yang menegur saya, ketika saya sedang mengisi lembar registrasi peserta. Oalah, ternyata beliau toh suami sahabat saya :D
            Di rumah Memey, saya lebih kalem plus banyak diam. Nah, emang ciri khas saya, seperti yang kita semua tahu, kan saya memang cool dan calm. ^_* , jadi saya cukup manggut-manggut dan jadi pendengar yang baik, ketika Candra dan Bang Hendry , terlibat diskusi serius bahas ‘gerakan bawah tanah’ . Nah lo, gerakan macam apa tu? Eaaaa. Auk Ah Gelap :) . Intinya di sana, saya dapat sekali banyak masukan dan pencerahan dari obrolan selama kurang lebih satu jam di sana. Bagaimana kita menciptakan momentum, bukan menunggu momentum itu datang. Catet!, ini salah satu point tadi, yang cukup serius dibahas. (Yang bahas si sebenernya cuma Candra ama bang Hendry kalau saya dan Memey, cukup jadi pendengar setia, plus tukang manggut-manggut, sambil asik nyambi Fban, eaaaaaaaaaaaa!!! :) ).
            Dan saya, hanya bisa kagum dan salud dengan track record suami Memey selama ini. Barokallah ya Mei, punya suami yang luar biasa rekam jejaknya selama ini.
            Dan akhirnya, kebersamaan di rumah Memey harus segera berakhir. Saya dan Chandra, harus segera melanjutkan agenda silaturahim selanjutnya. Ke rumah mas Arief, baru kemudian ke agenda utama (baca : kopdar IIDN).
            Tapiiii, ternyata, rencana silaturahim ke rumah mas Arief kudu dipending. Karena, mbak Ngesti-Istri mas Arief yang mau kami temuin, baru saja pergi beberapa saat lalu sebelum kami datang. (Resiko nggak janjian, jadi ditinggal duluan deeeh). Wis, karena mbak Ngesti tak ada, maka, Saya dan Candra, segera meluncur ke Purnawirawan tujuh- untuk kopdar IIDN. Sempet nyasar beberapa saat, sampai udah bolak balik, akhirnya nemu juga Purnawirawan 7. Karena liat dedek Faris udah nongol di sebelah warung- seperti yang di smskan mbak Naqy, maka, kami berdua langsung muterin motor cekidot ke rumah mbak Naqiyyah Syam.


            Jarkoman kopdar jam 13:00 wib, belum ada yang nongol di rumah bu korwil. Jadilah, kami bertiga- saya, Candra dan mbak Naqy, sepakat untuk mulai duluan. (Makan siang maksudnya, hehehe). Barulah 45 menit selanjutnya, mbak Tuti Sitanggang dan Mbak Dian Kartika alias mbak  Hoshi Yuugata akhirnya sampai juga.


            Setelah saling sharing tentang penerbitan buku, dan ngobrol ngalor ngidul plus asyik makan kacang kulit :D,  akhirnya obrolan IIDN berakhir dengan satu kesepakatan membuat proyek kecil-kecilan untuk mengibarkan bendera IIDN Lampung (bukan ngibarin bendera buat upacara yaaa, kesaktian pancasila udah lewat soalnya :D ). Ya, kami sepakat untuk membuat antologi dengan tema yang sudah disepakati. Hanya untuk anggota resmi IIDN Lampung :) . Yang pengen tahu, segera aja ya gabung di groupnya IIDN Lampung, khusus untuk Ibu-Ibu maupun calon Ibu yang doyan nulis. Buat bapak-bapak, maaf banget kali ini ya.
            Dan sebelum mengakhiri agenda kopdar, rasanya kurang afdol kalau tidak ada dokumentasi. Dan jeprat-jepret ala Ibu-Ibu pun tak bisa dihindarkan. Hehe.
            Jeprat-jepret selesai, dan kami harus berpamitan pulang.
            Hari silaturahim yang sangat menyenangkan. Dua hal yang saya catat di silaturahim kali ini. “Jangan menunggu momentum itu datang, tapi ciptakanlah momentum itu!” sesuai pesan bang Hendry, dan “buat target dan list menulis”, sesuai pesan bu korwil. 
Oke deeeh! Siap, laksanakan!
NB : yang nggak dateng kopdar pokoknya nyesel deh ^_^
Al Barokah, hari kedua di bulan Oktober 2011
10:00 pm
(efek masih keinget kopdar, pengen nulis curcolnya deh,hehe)














Kopdar IIDN Lampung, 
Kiri ke kanan:
bu korwil (mbak Naqiyyah Syam), - mbak  Tuti Sitanggang  - saya (Tri Lego Indah  F N) - mbak Hoshi Yuugata

1 comments:

Mugniar said...

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Baru meninggalkan jejak di kunjungan ini :)
SUkses yah IIDN korwilnya :)

Post a Comment

Tinggalkan jejak ya setelah berkunjung :)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons